Sabtu, 25 Januari 2014

Risa

                                                           oleh Puri Handayani

"Kamu belum mau melepasku. Kenapa ?" Risa tak menjawab. Kakinya masih sibuk menjejakkan pasir-pasir putih yang terhampar luas di pantai itu. Sudah tiga puluh menit dia duduk di atas karang. Rambutnya tergerai panjang dan sesekali terkibas karena lenguhan angin. Pandangannya lurus ke depan. Mungkin matanya sedang memandang senja yang dilukis oleh seniman impresi. Atau ombak dengan busa putih yang saling berkejoran. Atau malah hanya tatapan kosong sekedarnya untuk membunuh sepi. Entahlah.
Mereka berdua terdiam. Saling tatap pun enggan. Anggi sedikit mendekat. Tiga puluh menit pula dia duduk di kanan Risa.
"Sampai kapan kamu akan diam ?" tambah Anggi.
 Risa hanya menoleh, memandang mata Anggi lekat-lekat.
"Jangan memandangku seperti itu, Sa..."
"Kenapa ? Aku mencintaimu. Sungguh hanya itu. Apa satu tahun ini merupakan waktu yang singkat sehingga begitu mudah untuk kamu lupakan ?"
"Aku tidak melupakannya !" nada bicara Anggi sedikit naik.
Ombak semakin menderu mengiringi matahari yang tenggelam dalam batas putih. Tak ada satupun bintang yang terlihat. Hanya gelap. Segelap hati Risa kala itu. Bahkan tentang semua indah, melukiskan spektrum warna melengkung. Dalam guratan putih berarakan. Menggantungkan titik berkilau pada hamparan hitam. Ah, Risa menarik napas panjang dan menghempaskannya pelan.
"Aku yakin, aku bisa jadi yang terbaik untukmu.."
"Maaf Sa. Pun jika aku tetap bersamamu, itu hanya akan menyakitimu. Dulu aku memang benar-benar mencintaimu. Tapi sekarang, maaf aku telah mencintainya. Aku tidak tahu mengapa demikian. Tapi, rasa itu menjelma udara dan memasuki celah kecil dalam hatiku. Mengisi penuh dan secara perlahan menggantikan posisimu. Sekali lagi aku minta maaf..." jelasnya panjang
Hah, seketika hati Risa berubah menjadi kepingan-kepingan oleh hantaman ombak. Matanya semakin kosong menatap lurus dalam gelombang air yang telah menganak sungai pada ke dua pipinya. Perih ! Betapa tidak ? Kesetiaan dalam menjaga hubungan kini diruntuhkan begitu saja oleh Anggi.
" Telah ada yang menggantikanmu sekarang, di sini, " Anggi menunjuk dadanya. Mulut Risa terasa berat untuk berbicara. Dia biarkan Anggi mendominasi percakapan. Toh, dalam keadaan seperti ini Risa sadar, seberapapun dia berujar, tidak akan ada hasil apapun yang dia dapat. " Terima kasih untuk semuanya, kamu baik-baik ya dengan perasaanmu. " Risa mengangguk pelan. " Aku pergi. Aku sudah tidak membutuhkanmu !"


Selasa, 14 Januari 2014

Cerita Tahun 2013 :)

Tahun 2013 

Wow tahun terkeren sepanjang aku hidup di dunia. Tahun di mana aku dikenalkan dengan berbagai masalah. Tahun di mana aku dituntut untuk berpikir lebih dewasa. Tahun di mana aku menemukan teman. Tahun di mana aku merasakan kesenangan, kesedihan dan tahun dengan penuh cobaan. Tahun di mana aku berusia 17tahun yang kata sebagian orang itu ulang tahun yang special. Dan memang benar ulang tahunku kali ini bener-bener istimewa. Terima kasih yang udah nyanyiin lagu dan terima kasih yang susah-susah nyari kadonya.
Terima kasih untuk tahun 2013 yang sangat berkesan. Terima kasih sudah menciptakan bulan-bulan terindah dalam hidupku. Maret, April, Mei, Juni dan Juli awal adalah the best memory to me. Bulan di mana aku memiliki teman yang istimewa. Terima kasih Dev atas 5bulan terindah dalam hidupku. Terima kasih untuk waktu yang selalu kamu berikan selama itu.
Dan terima kasih buat Ad yang 77 hari menemani aku. Jumat, 3 Mei 2013 - Kamis, 18 Juli 2013 itu special banget. Terima kasih untuk semua kasih sayangmu, perhatianmu meskipun kamu sibuk banget sampe rencana kita maen gagal, terima kasih kenangan yang kamu berikan. Terima kasih juga udah sering marah-marah dan endingnya kalau aku marah kamu ikutan marah. Terima kasih buat sikap kamu yang kadang cuek banget dan sampai sekarang itulah yang selalu buat aku kangen. Semangat buat kuliahnya Mas Ad. Semoga kamu bisa menjadi kebanggaan keluarga. Dan aku di sini hanya mampu memberikan doa buat kamu.
Dan terima kasih buat orang yang selalu ada buat aku meskipun kamu sering menjadi sasaran amarahku ketika aku sedang dicuekin Ad. Terima kasih buat kenangannya maen di Gunungkidul sama Alkidnya. Terima kasih udah sering jemput aku sekolah dan selalu sabar ngadepin aku. Maaf banget kalau kamu merasa aku jahat banget.
Terima kasih untuk Ken yang selalu ada saat aku putus sama Ad dan saat Ag juga menjauhi aku. Dan saat Dev pun pergi begitu saja. Terima kasih banget Ken.
Terima kasih buat Pur,Fav,Rul kalian teman-teman terhebatku {} sayang kalian bangeeeeet !!
Dan yang terakhir terima kasih buat Allah yang memberikan keluargaku cobaan yang sangat berat. Terima kasih Allah Engkau juga telah mempermudah cobaanmu hingga akhirnya kado terindah itu tetep ada. Sekarang keluargaku jadi lebih baik. Dan terima kasih Allah 2bulan terakhir dipenghujung tahun 2013 Engkau telah mengirimkan orang yang dewasa untuk selalu menasehati dan selalu memberikan aku semangat untuk belajar. Terima kasih Dit udah pernah mengisi hari-hariku selama 2bulan terakhir dan terima kasih kamu juga pergi begitu saja :')
Dan mulai tahun ini aku harus bisa jadi lebih dewasa dari tahun 2013. Terima kasih tahun 2013 yang sangat berkesan. Terima kasih telah melahirkan bulan-bulan istimewa dalam hidupku. Aku tak akan melupakan semua ini. Terima kasih Dev, Ad, Ag, Pur, Fav, Rul, Ken, Dit {}